Kamis, 02 Juli 2020

Materi Kelas XI

BIAYA PRODUKSI

A.   PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi atau dalam istilah Bahasa inggris disebut Cost of Production, biaya produksi (production cost) adalah total biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan dalam proses produksi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap dipasarkan. Biaya produksi sangat penting, terutama dalam pelaporan keuangan perusahaan. Dalam akuntansi biaya, Anda akan menemukan bahwa biaya produksi ini merupakan komponen yang masuk dalam laporan laba rugi atau Income Statement. Biaya produksi ini akan memudahkan seorang manajer dalam mengambil keputusan yang krusial, agar bisa mengoptimalkan bisnisnya.

 

B.   JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI

a.    Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar. Juga menunjukan biaya variabel untuk tiap unit produksi. Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah:

1)   Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan sama dengan jumah produksi.

2)   Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi disbanding jumlah produksi.

3)   Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil diandingkan dengan jumlah produksi.

 

b.   Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya teatap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya. Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar.

 

c.    Biaya Total

Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, atau:

TC=FC + VC

Dengan

TC=Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variabel Cost (biaya variabel)

 

d.   Biaya Marginal

Biaya marginal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi. Biaya marginal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televise, dengan biaya total Rp 100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp 101.000.000,-, Biaya marginal produksi televise adalah Rp 1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan.

 

1)   Biaya Rata-rata (Avrage Cost)

Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya. 1) Biaya total rata-rata (average total cost) Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau:

ATC =TC Q

Dengan:

ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)

TC = Total Cost (Biaya total)

Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

 

2)   Biaya tetap rata-rata (average fixed cost)

Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau:

AFC = TFC/Q

 Dengan:

AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)

TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)

Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

 

Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rataratanya.

 

3)   Biaya variabel rata-rata (average variable cost)

Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:

𝐴𝑉𝐶 = TVC/Q

Dengan:

AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)

TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)

Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

 

C.   MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI

Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya maka kan semakin jelas jika kita mengaplikasikannya. Contoh perhitungan biaya produksi: Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:

Biaya variabel:

5 balok kayu @Rp.80.000,-                             Rp. 400.000,-

4 papan tebal @Rp.150.000,-                          Rp. 600.000,-

Biaya tetap:

Biaya tetap yang diperhitungkan                      Rp. 200.000,-

Jumlah biaya                                                 Rp.1.200.000,-

Harga perunit kursi  = Rp. 1.200.000,- : 10 =    Rp. 120.000,-

 


0 komentar:

Posting Komentar